Sabtu, 27 November 2010

Bab III


Metodologi
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah pengguna internet yang merupakan konsumen pribadi (individual) yang menggunakan jasa PJI dengan pilihan dan keputusan sendiri.
Lokasi penelitian adalah Bekasi dan populasinya adalah dari semua jenis pelanggan PJI.

 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan Kuesioner kepada responden, metode kuesioner yaitu mengajukan serangkaian pertanyaan tertulis kepada pihak yang terkait tentang data yang diperlukan. Kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup, yaitu kuesioner yang menyajikan pertanyaan dengan pilihan jawabannya. Pengukuran data dilakukan oleh penulis yaitu dengan skala likert. Pertanyaan ini mempunyai gradasi dari sangat positif hingga negatif dengan skor tertinggi 5 dan terkecil 1.


Data variabel
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan konsumen pengguna PJI sebagai
responden.
1.      Variabel pertama adalah variabel persepsi nilai konsumen terhadap nilai PJI yang menggambarkan    kesepadanan pengorbanan atau harga yang harus dibayar dengan manfaat yang diperoleh.
2.     Variabel kedua adalah variabel harapan konsumen terhadap PJI masa depan.
3.     Variabel ketiga adalah kepercayaan konsumen terhadap PJI. Variabel keempat adalah kepuasan konsumen terhadap PJI yang digunakan.

Teknik analisis data
Metode yang digunakan untuk mengolah data adalah penggunaan model persamaan struktural untuk menunjukkan hubungan tidak langsung dan penggunaan variabel laten. Perangkat lunak yang digunakan adalah Lisrel 8.51 yang dikembangkan oleh Karl G. Joreskog dan Dag Sorbom. Sedangkan untuk uji reliabilitas dan validitas digunakan perangkat lunak SPSS for Windows versi 13.

Bab II

Landasan teori

Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan menurut Barkelay dan Saylor (1994) merupakan fokus dari proses manajemen berorientasi pada konsumen, bahkan dinyatakan pula bahwa kepuasan pelanggan adalah kualitas. Begitu juga definisi singkat tentang kualitas yang dinyatakan oleh Juran (1993) bahwa kualitas adalah
kepuasan pelanggan. Menurut Kotler yang dikutip Tjiptono (1996), kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Jadi, tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi. Tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan mencegah perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis (Fornell, 1992). Faktor utama utama kepuasan konsumen pelanggan adalah persepsi
pelanggan terhadap kualitas jasa (Zeithamal dan Bitner, 1996). Sebagai contoh pada jasa telekomonikasi telepon genggam, kualitas jasa diukur oleh kualitas panggilan, stuktur harga, perangkat telepon genggam, jasa tambahan, kenyamanan prosedur, dan dukungan konsumen (Kim, 2000; Gerpott, dkk, 2001; dan Freick, 2001). Kepuasan pelanggan sangat tergantung pada persepsi dan harapan pelanggan. Sebuah perusahaan perlu mengetahui beberapa faktor yang memengaruhi persepsi dan harapan pelanggan. Menurut Yuliarmi (2003), faktorfaktor yang memengaruhi persepsi dan harapan pelanggan terhadap penyediaan jasa, yaitu kebutuhan dan keinginan, pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dan layanan, pengalaman teman-teman, dan komunikasi
melalui iklan dan pemasaran.




Faktor yang diteliti dalam penelitian ini terdiri atas tiga  variabel penelitian yang menggambarkan ruang lingkup dan pola hubungan serta sasaran yang akan dicapai dari
penelitian ini, yaitu persepsi nilai, harapan, dan kepercayaan terhadap konsumen.

a. Nilai
Nilai menurut Engel (2001) merupakan terminal dan instrument atau tujuan kemana perilaku diarahkan, dan sasaran pencapaian tujuan itu. Psikologi sosial membedakan nilai-nilai dengan nilai,
dimana nilai-nilai adalah manifestasi kognitif atas tuntutan universal manusiawi, seperti kebutuhan biologis, tuntutan interaksi sosial dan tuntutan pranata sosial terhadap individu. Morris Holbrook dalam James G Barnes (2001) mengungkapkan bahwa nilai adalah preferensi yang bersifat relative (komparatif, personal dan situasional) yang memberi ciri pada pengalaman seseorang dalam berinteraksi dengan beberapa objek. Poin terakhir dan sangat penting menurut Holbrook adalah
bahwa nilai berkaitan dengan pengalaman dan menyangkut bukan hanya pembelian suatu objek, tetapi juga konsumsi dan penggunaan suatu jasa. Scott Robinette (2001) mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh antara nilai, loyalitas dan profit. Semakin tinggi nilai yang dirasakan semakin tinggi pula loyalitas dan profit yang diperoleh pelanggan

Keterangan :
1. Value
2. Loyalty
3. Profit

Gambar Hubungan Nilai, Loyalty dan Profit
Sumber : Scott Robinette (2001)

b. Harapan
Dalam konteks kualitas produk (barang dan jasa) dan kepuasan, telah tercapai konsesus bahwa harapan pelanggan memiliki peranan yang besar sebagai standar perbandingan dalam evaluasi kualitas maupun harapan. Menurut Olson dan Dover (dalam Zeithaml et al., 1993) harapan pelanggan merupakan keyakinan pelanggan sebelum mencoba atau membeli suatu produk, yang
dijadikan standar atau acuan dalam menilai kinerja produk tersebut. Meskipun demikian, dalam beberapa hal belum tercapai kesepakatan, misalnya mengenai sifat standar harapan yang spesifik, jumlah standar yang digunakan, maupun sumber harapan. Schiffman dan Kanuk (2007) mengemukakan bahwa orang biasanya melihat apa yang mereka harapkan untuk dilihat, dan apa yang mereka harapkan untuk dilihat biasanya berdasarkan pada apa yang diketahui, pengalaman
sebelumnya, atau keadaan yang hendaknya ada (harapan). Dalam konteks pemasaran, orang cenderung merasakan produk dan sifat-sifat produk menurut harapan-harapan mereka sendiri. Misalnya seseorang yang diberitahu oleh temantemannya bahwa wiski malt Scotch baru memiliki rasa yang lebih pahit mungkin akan merasakan demikian. Sebaliknya, stimuli yang secara mencolok berlawanan dengan harapan seringkali mendapat perhatian yang lebih daripada stimuli yang sesuai dengan harapan.

c. Kepercayaan
Kepercayaan dianggap sebagai suatu aksi, perilaku atau orientasi, suatu hubungan (Alpern, 1997). Sementara yang lain tetap menganggap bahwa kepercayaan adalah perasaan alami atau
keyakinan, suatu kepercayaan dimana seseorang bersedia bertindak (Dasgupta, 1988), atau suatu pilihan (Alpern, 1997). Kepercayaan telah digambarkan sebagai suatu tindakan kognitif (misalnya, bentuk pendapat atau prediksi bahwa sesuatu akan terjadi atau orang akan berperilaku dalam cara tertentu), afektif (misalnya masalah perasaan) atau konatif (misalnya masalah pilihan atau keinginan). Terdapat beberapa 4 bentuk kepercayaan, yaitu kepercayaan berbasis tujuan, kepercayaan berbasis perhitungan, kepercayaan berbasis pengetahuan, dan penghargaan berbasis kepercayaan. Kepercayaan jelas sangat bermanfaat dan penting untuk membangun hubungan, walaupun menjadi pihak yang dipercaya tidaklah mudah dan memerlukan usaha bersama. Faktor-faktor berikut memberikan kontribusi bagi terbentuknya kepercayaan (Peppers and Rogers, 2004), yaitu nilai-nilai, ketergantungan pada pihak lain, komunikasi yang terbuka dan teratur, dan berperilaku secara opportunis. Komitmen dan kepercayaan merupakan dua komponen yang paling penting dari hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan partner pertukaran mereka.

Bab I

Pendahuluan


Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi saat ini memungkinkan setiap perusahaan dekat dengan konsumen meskipun melalui media elektronik. Pertumbuhan penyedia jasa internet yang cukup pesat memberikan semakin banyak pilihan tersedia bagi pengguna internet. Konsumen pengguna internet dapat digolongkan dalam konsumen yang cukup rasional. Mereka akan mempertimbangkan keputusan memakai salah satu penyedia jasa internet, melalui proses yang biasanya diawali dari analisis kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi, dan pengambilan keputusan. Pertumbuhan penyedia jasa internet yang cukup pesat, di sisi lain menyebabkan semakin ketatnya persaingan yang terjadi antar penyedia jasa internet. Penyedia jasa internet dengan demikian harus membuat strategi menarik dan mempertahankan pelanggan.
Kepuasan pelanggan menjadi suatu hal yang penting dalam mempertahankan pelanggan. Dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan pada akhirnya akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh pelanggan mengenai kepuasan yang dirasakan. Kepuasan merupakan tingkat perasaan di mana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk (jasa) yang diterima dan diharapkan (Kotler, 1997). Dalam era globalisasi ini, perusahaan akan selalu menyadari pentingnya faktor pelanggan. Oleh karena itu, mengukur tingkat kepuasan para pelanggan sangatlah perlu, walaupun hal tersebut tidaklah semudah mengukur berat badan atau tinggi badan pelanggan yang bersangkutan.

Perumusan masalah

Berdasarkan latar belang permasalahan yang ada, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
·      Apakah pengaruh persepsi nilai  terhadap kepuasan konsumen pada Penyedia Jasa Internet (PJI) di Bekasi?
·      Apakah pengaruh  harapan terhadap kepuasan konsumen pada Penyedia Jasa Internet (PJI) di Bekasi?
·      Apakah pengaruh  kepercayaan terhadap kepuasan konsumen pada Penyedia Jasa Internet (PJI) di Bekasi.

Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai, adalah :
·      Untuk mengetahui pengaruh persepsi nilai  terhadap kepuasan konsumen pada Penyedia Jasa Internet (PJI) di  Bekasi.
·      Untuk mengetahui pengaruh  harapan terhadap kepuasan konsumen pada Penyedia Jasa Internet (PJI) di Bekasi.
·      Untuk mengetahui pengaruh  kepercayaan terhadap kepuasan konsumen pada Penyedia Jasa Internet (PJI) di  Bekasi.

Judul

PENGARUH PERSEPSI NILAI, HARAPAN, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUASAN  KONSUMEN PADA PENYEDIA JASA INTERNET DI BEKASI

Selasa, 02 November 2010

Review Jurnal 3


Tema : Pengaruh pemrosesan informasi terhadap keputusan pembelian
Masalah : Tingkat pengaruh pembelian konsumen lemah.
Judul : Analisa Pengaruh Pemrosesan Informasi terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian oleh Pengguna Internet pada Produk UKM Alat-alat Bangunan serta Besi dan Suku Cadang di Wilayah Depok.
Penulis : Agus Iswahyudi
Tahun Penulisan : -
Latar Belakang Masalah
Dewasa ini peran internet bukan hanya sebagai sarana mencari informasi, tapi juga mempunyai potensi besar sebagai media pemasaran dan perdagangan, khususnya periklanan. Bagi usaha kecil dan menengah (UKM), media periklanan melalui internet di Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal bahkan masih relatif kecil dan cenderung
jauh dari sentuhan teknologi informasi yang mendukung kegiatan dan operasional perusahaan. Pemanfaatan media internet untuk periklanan produk UKM dewasa ini menjadi
penting dilakukan, hal ini didukung oleh disertasi Sularto (2007), yang menyimpulkan bahwa periklanan melalui internet terbukti mempengaruhi pemrosesan informasi serta keputusan pembelian oleh para pengguna internet. Melalui periklanan yang efektif, diharapkan dapat mempengaruhi tingkat pemrosesan informasi pada konsumen karena nantinya semakin tinggi pemrosesan informasi pada konsumen, maka keputusan pembelian oleh konsumen juga akan semakin tinggi. Dengan keputusan pembelian konsumen yang semakin tinggi, tentunya hal ini akan berdampak postif pada UKM yang ada. Dalam hal ini penulis berusaha mempersempit ruang lingkup penelitian dengan cara hanya melakukan penelitian terhadap periklanan yang dilakukan oleh UKM sektor alat-alat bangunan serta besi dan suku cadang di wilayah Depok melalui media internet.
Tujuan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh pemrosesan informasi periklanan terhadap pengambilan keputusan pembelian oleh pengguna internet pada produk industri alat-alat bangunan serta besi dan suku cadang di kota Depok. Dan jika pemrosesan informasi mempengaruhi keputusan pembelian pada pengguna internet, seberapa besar pengaruh yang diberikan tersebut.
Metodologi
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah UKM yang bergerak di bidang alat-alat bangunan serta besi dan suku cadang yang berlokasi di wilayah Depok serta para pengguna
internet di wilayah Depok.
Variabel Yang Digunakan
Variable yang digunakan untuk menunjang penelitian ini adalah variabel pemrosesan informasi dan pengambilan keputusan. Variabel pemrosesan informasi memiliki enam indikator di dalamnya, yaitu Pemaparan (pi 1), Perhatian (pi 2), Pemahaman (pi 3), Persetujuan (pi 4 ), Mengingat (pi 5), Niat Pembelian (pi 6). Sementara itu, variabel keputusan pembelian juga memiliki enam indikator di dalamnya, yaitu Jangkauan, Perhatian, Pemahaman, Interaksi, Jaringan, Pembelian.
Alat Analisa
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif bersifat uraian penjelasan dengan membuat tabel, mengelompokkan dan menganalisis data berdasarkan pada hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari tanggapan responden dengan menggunakan tabulasi data. Sedangkan analisa kuantitatif merupakan analisis dengan mengolah data dari hasil yang telah dinyatakan dalam satuan angka untuk dianalisis dengan perhitungan statistik terhadap variabel objek yang diteliti. Penulis juga menggunakan program SPSS versi 17 sebagai alat bantu dalam melakukan analisa data.
Hasil Pembahasan dan Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dengan cara mengajukan pertanyaan melalui penyebaran kuesioner kepada 150 responden untuk melakukan riset tentang produk industri alat-alat bangunan serta besi dan suku cadang, maka diperoleh hasil persentase terhadap penyebaran produk alat-alat bangunan serta besi dan suku cadang melalui periklanan di internet. Lima produk alat-alat bangunan serta besi dan suku cadang dengan persentase terbesar yang banyak diketahui oleh pengguna internet adalah knalpot 11 %, tangga 8 %, batako 6 %, bor 5 %, teralis 5 %. Sementara itu, produk yang lain hanya sebagian pengguna internet yang mengetahui. Hasil segmentasi produk dan hasil penelitian yang dipilih dapat
dibagi melalui dua segmentasi yaitu demografis dan psikogrrafis.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan uji chi square dapat diambil kesimpulan bahwa variable pemrosesan informasi mempengaruhi variable keputusan pembelian. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig dari masing-masing indicator yang ada dalam variable pemrosesan informasi yaitu PI 1 (Pemaparan) , PI 2 (Perhatian), PI 3 (Pemahaman), PI 4 (Persetujuan), PI 5 (Mengingat), PI 6 (Niat Pembelian) yang memiliki nilai sig kurang dari nilai alpha (2 tailed) yaitu 0,000 < 0,025.
2. Berdasarkan uji matrik korelasi, dari enam indicator yang ada dalam variable pemrosesan informasi, didapat hubungan yang lemah antara variable pemrosesan informasi dan variable keputusan pembelian. Hubungan yang lemah ini berdasarkan nilai korelasi yang mendekati angka nol. Hal ini memiliki arti bahwa pemrosesan informasi mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, namun tingkat pengaruh yang diberikan adalah lemah.
Saran
Pemrosesan informasi tersebut sudah mempengaruhi keputusan pembelian tetapi pengaruhnya masih lemah oleh karena itu sebaiknya informasi tersebut diperkuat lagi sehingga menghasilkan pengaruh yang besar dan kuat.

Review Jurnal 2


Tema : Periklanan internet terhadap keputusan pembelian produk
Masalah : Bagaimana cara periklanan agar dapat mempengaruhi keputusan pembelian dari konsumen.
Judul : Pengaruh Pelaksanaan Periklanan melalui Internet dan Pemasaran melalui E-mail terhadap Pemrosesan Informasi serta Implikasinya terhadap Keputusan Pembelian Produk Farmhouse pada PT. Sanmiguel Indonesia.
Pengarang : Ratih
Tahun Penulisan : -
Latar Belakang Masalah
Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menjangkau konsumen adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Metode yang efektif untuk menjangkau konsumen potensial dalam jumlah yang sangat besar adalah menggunakan teknologi komputer dengan menggunakan internet. Dengan menerapkan e-commerce akan mampu menjangkau konsumen global dalam waktu singkat dan dana yang tidak terlalu besar. Perkembangan teknologi informasi tersebut merupakan peluang dan tantangan yang dihadapi oleh PT. San Miguel Indonesia. Pemanfaatan media Internet mempunyai peranan penting dalam menjalankan operasi perusahaan, hal ini didukung oleh disertasi Sularto (2007), yang menyimpulkan bahwa periklanan melalui Internet terbukti mempengaruhi pemrosesan informasi serta keputusan pembelian oleh para pengguna internet. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah periklanan yang dilakukan oleh PT. San Miguel Indonesia yang memfokuskan kepada salah satu jenis produknya yaitu Farmhouse melalui media Internet, dengan menggunakan metode penggabungan periklanan melalui situs web, serta pemanfaatan electronic mail (e-mail) agar dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dari konsumen. Hal ini didasarkan pada hasil disertasi Sularto (2007), yang mensyaratkan bahwa efektivitas penggunaan media internet untuk periklanan adalah dengan menggabungkan metode periklanan melalui situs web dan pemasaran melalui e-mail agar dapat mempengaruhi keputusan dari konsumen.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan program periklanan produk di internet dan pemasaran produk PT. San Miguel Indonesia khususnya Farmhouse melalui e-mail terhadap pemrosesan informasi pengguna internet dan implikasinya terhadap keputusan pembelian yang dilakukan pengguna internet.
Metodologi
variabel yang digunakan adalah :
1. Variabel program periklanan.
2. Variabel pemasaran melalui e-mail.
3. Variabel pemrosesan informasi.
4. Variabel keputusan pembelian.
Teknik Pengolahan Data
Uji Validitas dan Reliabilitas Jumlah kuesioner yang disebarkan dan dikembalikan sebanyak 167 eksemplar. Uji validitas, reliabilitas dan normalitas menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk menanyakan skala program periklanan, pemrosesan informasi, keputusan pembelian dan pemasaran melalui e-mail sudah valid, reliabel dan normal.
Hasil Pembahasan dan Kesimpulan
Hipotesis # 1
Pada hipotesis ini akan menguji pengaruh yang signifikan antara Program Periklanan terhadap Pemrosesan Informasi.
Ho1 : Tidak ada pengaruh signifikan antara Program periklanan di Internet dengan Pemrosesan informasi.
Ha1 : Ada pengaruh signifikan antara Program periklanan di Internet dengan Pemrosesan informasi.
           Hasil pengujian hipotesis Ha1 gagal ditolak dan Ho1 ditolak, hasil ini menunjukkan bahwa Program periklanan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Pemrosesan informasi, yaitu dengan diperolehnya nilai T-Value sebesar 5.15, yang nilainya lebih besar dari T-table (1.65). Jika dilihat dari nilai standar koefisien (β) sebesar 0.38, maka hal tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan dari Program Periklanan akan meningkatkan Pemrosesan Informasi sebesar 0,38.
Hipotesis # 2
Pada hipotesis ini akan menguji pengaruh yang signifikan antara Pemasaran melalui e-mail terhadap Pemrosesan Informasi.
Ho2 : Tidak ada pengaruh signifikan antara Pemasaran melalui e-mail dengan Pemrosesan informasi.
Ha2 : Ada pengaruh signifikan antara Pemasaran melalui e-mail dengan Pemrosesan   informasi.
Hasil pengujian hipotesis Ha2 gagal ditolak dan Ho2 ditolak, menunjukkan bahwa Pemasaran melalui e-mail mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Pemrosesan informasi, yaitu dengan diperolehnya nilai t-hitung sebesar 5.61, yang mana angka tersebut lebih besar dari t-tabel sebesar 1,65. Jika dilihat dari nilai standar koefisien (β) sebesar 0,33, maka hal tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan dari Pemasaran melalui e-mail akan meningkatkan Pemrosesan informasi sebesar 0,33.
Hipotesis # 3
Pada hipotesis ini akan menguji pengaruh yang signifikan antara Pemrosesan Informasi terhadap Keputusan Pembelian.
Ho3 : Tidak ada pengaruh signifikan antara Pemrosesan informasi dengan Keputusan   pembelian.
Ha3 :Ada pengaruh signifikan antara Pemrosesan informasi dengan Keputusan pembelian.
Hasil pengujian hipotesis Ha3 gagal ditolak dan Ho3 ditolak, maka pada penelitian menghasilkan Program periklanan, Pemasaran melalui e-mail dan Pemrosesan informasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keputusan pembelian, yaitu dengan diperolehnya nilai t-hitung sebesar 6.17, yang angka tersebut lebih besar dari t-tabel sebesat 1,65. Jika dilihat dari nilai standar koefisien (β) sebesar 0.47 , maka hal tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan dari Program periklanan, Pemasaran melalui e-mail akan meningkatkan Keputusan pembelian sebesar 0,47.

Kesimpulan
Dalam penelitian ini  hasil dari pelaksanaan program periklanan produk Farmhouse di internet dan pemasaran produk melalui e-mail mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pemrosesan informasi pengguna internet. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa pelaksanaan program periklanan produk Farmhouse di internet dan pemasaran produk melalui e-mail mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pengguna internet baik secara langsung maupun melalui tahap pemrosesan informasi periklanan. Penulis juga telah membuktikan bahwa pemrosesan informasi produk Farmhouse secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian oleh pengguna internet. Dari hasil pengujian terhadap hipotesis – hipotesis tersebut besarnya pengaruh didominasi oleh pengaruh positif pemrosesan informasi terhadap keputusan pembelian.
Saran
Program periklanan produk Farmhouse sebaiknya dipertahankan karena sudah mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian.

Review Jurnal 1


Tema : Periklanan internet terhadap pembelian produk
Masalah : Pengetahuan responden mengenai pemaparan iklan melalui internet sangat  kurang sekali.
Judul : Pengaruh pelaksanaan periklanan melalui Internet dan Pemasaran melalui E-MAIL terhadap Pemrosesan Informasi serta implikasinya terhadap perubahan pembelian Produk Vida pada PT Sanmiguel Pure Foods Indonesia.
Penulis : Nurholis Rodiana
Tahun Penulisan : -
Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi saat ini memungkinkan setiap perusahaan dekat dengan konsumen meskipun melalui media elektronik. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh perusahan untuk menjangkau konsumen adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi tersebut. Metoda yang efektif untuk menjangkau konsumen potensial dalam jumlah yang sangat besar adalah menggunakan teknologi komputer dengan menggunakan internet. Perkembangan teknologi informasi tersebut merupakan peluang dan tantangan yang dihadapi oleh PT San Miguel Pure and Foods Indonesia. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan berarti pasar dunia akan makin terbuka bagi produk-produk Indonesia, dan sebaliknya pasar domestik pun akan makin terbuka pula bagi produk-produk internasional. Dewasa ini peran internet bukan hanya sebagai sarana mencari informasi, tapi juga mempunyai potensi besar sebagai media pemasaran dan perdagangan. Media periklanan melalui internet di Indonesia belum banyak dimanfaatkan secara maksimal, walaupun Indonesia dalam prosentasi pertumbuhan belanja iklan tertinggi di dibandingkan negara lainnya di Asia Pasifik.
Tujuan
Menguji  pengaruh pelaksanaan program periklanan produk di internet dan pemasaran produk Vida Indonesia melalui e-mail terhadap keputusan pembelian pengguna internet     baik secara langsung maupun melalui tahap pemrosesan informasi periklanan.
Metodologi
Unit analisis dalam penelitian ini adalah para pengguna Internet serta PT San Miguel Pure and Foods Indonesia, artinya penelitian ini menggunakan konsumen dan produsen sebagai unit observasi. Operasionalisasi Variabel Penelitian Pendahuluan Sehubungan dengan jenis data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah data yang langsung diperoleh dari lapangan (primer), dan setiap variabel yang diuji memerlukan penekanan pengertian yang definitif yang relevan dengan topik penelitian.
Teknik Pengolahan Data
Penulis mengolah data dengan menggunakan aplikasi software SPSS versi 16.
Model penelitian
Model penelitian yang digunakan yaitu model pengaruh program periklanan melalui internet dan pemasaran melalui e-mail terhadap keputusan pembelian baik langsung maupun melalui pemrosesan informasi (Sularto,2007)
Hasil pembahasan dan Kesimpulan
1. Pengaruh Program Periklanan terhadap Pemrosesan informasi menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dimana dengan diperolehnya nilai signifikasi 0.000<0.05 jika dilihat nilai standar koefisien (β) sebesar 0.446. Hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan satu satuan program periklanan akan meningkatkan pemprosesan data sebasar 0.446.
2. Pengaruh pemasaran Melelui E-mail terhadap Pemrosesan informasi menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dimana, dengan diperolehnya nilai signifikasi 0.001<0.05 jika dilihat nilai standar koefisien (β) sebesar 0.374. Hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan satu satuan program periklanan akan meningkatkan pemrosesan data sebesar 0.374.
3. Pengaruh Program Periklanan terhadap Keputusan Pembelian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dimana, dengan diperolehnya nilai signifikasi 0.230>0.05 jika dilihat nilai standar koefisien (β) sebesar -0.105. Hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan satu satuan program periklanan akan meningkatkan pemprosesan data sebesar -105.
4. Pengaruh Pemasaran Melalui E-mail terhadap Keputusan Pembelian menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dimana dengan diperolehnya nilai signifikasi 0.000<0.05 jika dilihat nilai standar koefisien (β) sebesar 0.454. Hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan satu satuan program periklanan akan meningkatkan pemrosesan data sebasar 0.454.
5. Pengaruh Pemrosesan Informasi terhadap Keputusan Pembelian menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dimana, dengan diperolehnya nilai signifikasi 0.000<0.05 jika dilihat nilai standar koefisien (β) sebesar 0.590. Hal ini menunjukan bahwa setiap kenaikan satu satuan program periklanan akan meningkatkan pemprosesan data sebesar 0.590.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan menunjukan bahwa program periklanan dan pemasaran melalui e-mail produk Vida mempengaruhi pemprosesan informasi untuk pengguna internet . Namun untuk keputusan pembelian produk Vida hanya dipengaruhi pemasaran melalui email dan pemprosesan informasi sedang untuk program periklanan tidak mempengaruhi terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan responden mengenai pemaparan iklan Vida melalui internet sangat kurang sekali.
Saran
Sebaiknya PT Sanmiguel Pure Foods Indonesia memberikan pemaparan iklan yang lebih jelas lagi agar responden mudah mengerti dan ingat akan produk vida, sehingga program periklanan mempengaruhi terhadap keputusan membeli.